Sunday, July 23, 2017

Perbedaan Rokok Konvensional VS Rokok Elektrik

Kemajuan teknologi membawa perkembangan baru, dalam hal rokok pun saat ini para perokok dimanjakan dengan adanya jenis rokok elektrik atau biasa disebut vapor. Rokok konvensional yaitu rokok yang menggunakan bahan dasar tembakau banyak mendapatkan sorotan miring dari dunia kesehatan dengan berbagai dampaknya seperti menimbulkan kanker, keguguran pada wanita hamil dan banyak lagi dampak yang ditimbulkan oleh rokok tembakau. Kehadiran rokok elektrik tentu saja menarik perhatian para perokok untuk tetap dapat merokok dengan tidak mengorbankan kesehatan. Namun begitu apakah vapor lantas tidak mempunyai dapak negatif bagi kesehatan seperti halnya rokok tembakau? Meskipun kecil namun saya tetap menyakini ada dampak negatif dari jenis rokok elektrik/ vapor ini. Baiklah mari kita bandingkan antara rokok tembakau dengan rokok elektrik/ vapor. Perbedaan paling mendasar dari rokok tembakau dan vapor adalah pada zat yang kita hisap. Rokok tembakau berupa asap (zat padat dan gas), sedangkan vapor berupa uap (zat cair dan gas). Lalu pasti ada yang mengatakan, berarti vapor bikin paru-paru basah dong?. Jawabannya TIDAK.
Alasannya
1. Kita tidak mungkin bisa membanjiri paru2 kita dengan cara apapun, kecuali keadaan tenggelam. Jadi setiap kegiatan yang membuat paru2 kemasukan air akan dikeluarkan dalam bentuk lendir melalui 3 cara, dibatukkan, ditelan, atau melalui lymphatic system.
2. Liquid untuk vapor tidak mengandung air sama sekali. Seperti kita ketahui bahwa bahan dasar semua liquid adalah vegetable glycerin dan propylene glycol yang dicap oleh FDA aman untuk dihirup dan aman digunakan dalam jangka waktu lama.
3. Sebenarnya, kita menghirup lebih banyak uap air dalam kehidupan sehari2. Seperti berenang, mandi, memasak dll. Dan perlu diketahui, uap air dari vapor hanya berkadar sekitar 40ppm. Bandingkan dengan udara pegunungan keadaan berkabut yang lebih dari 100ppm. Kalau memang vapor membuat paru2 basah, seharusnya rumah sakit paru sudah penuh dengan warga yang tinggal di dataran tinggi.
4. Asap dalam rokok tidak semua nya di exhale karena memiliki zat padat didalamnya. Karena itu jika kita merokok, jumlah yang kita hisap selalu berkurang ketika dikeluarkan. Beda dengan vapor, jumlah yang kita hisap 95% kita keluarkan. Makanya asapnya ngebul.
5. Propylene glycol memiliki sifat hygroscopic. Yang maksudnya adalah, PG bersifat menyerap air dalam tubuh. Jadi liquid dalam vapor justru membuat tubuh merasa dehidrasi (kekurangan cairan) daripada sebaliknya membanjiri paru2. Oleh karena itu vaper pasti sering merasa haus. Beberapa kalangan menilai bahwa VAPOR atau pelakunya disebut VAPING jauh lebih sehat dari pada merokok tembakau. Beberapa berita akhir akhir ini mengungkapkan bahwa cairan untuk rokok elektrik telah dimodifikasi dengan menambahkan zat adiktif cair atau jenis narkoba cair. Beberapa jenis liiquid untuk rokok elektrik telah terbukti mengandung narkoba cair. Liquid yang mengandung narkoba cair ini lah yang pada akhirnya mengkhawatirkan pengguna rokok elektrik karena tanpa sepengetahuan pengguna bisa saja menjadi kecanduan narkoba padahal yang bersangkutan merasa tidak pernah menggunakan narkoba. Vapor akhir akhir ini sangat populer karena tersedia liquid dalam berbagai varian rasa dari mint samapai rasa berbagai macam buah. Uniknya lagi liquid bisa dicampur campur sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang unik. Baik rokok tembakau atau pun elektrik tetap mempunyai dampak negatif, ada baiknya untuk lebih menjaga kesehatan lebih baik meninggalkan rokok dan mulai gaya hidup sehat.

No comments:

Post a Comment

untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA