Lir ilir |
Lagu Lir Ilir merupakan salah satu lagu ciptaan Sunan Kali Jaga. Sunan Kalijaga adalah satu-satunya Walisongo yang berdarah Jawa Asli,
Kalijaga menyebarkan agama Islam melalui berbagai kesenian jawa, mulai
dari wayang, lagu, dan kesenian-kesenian rakyat lainnya. Lagu ini memang cukup populer, dengan senandung yang mendayu-dayu tapi bersemangat dan makna juga arti yang begitu kaya. Setiap menulis lagu, Sunan Kalijaga selalu menyelipkan makna dengan
nilai filosofi kehidupan yang mendalam, tak terkecuali dengan lagu
'Lir-ilir' ini.
Berikut lirik lagu :
Lir-ilir, lir-ilir…
Bangun, bangun ...
Tandure wis sumilir…
Tanamannya sudah bersemi ...
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar…
Sudah tanpak hijau seperti pengantin baru ...
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi…
(Anak) gembala (anak) gembala panjatlah (pohon) belimbim itu ...
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro…
Licin licin ya panjatlah buat mencuci pakaianmu ...
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir…
Pakaianmu pakaianmu rusak sobek di bagian pinggir ...
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore…
Jahitlah benahilah buat menghadap nanti sore ...
Mumpung padhang rembulane,
Mumpung/selagi terang rembulannya ...
mumpung jembar kalangane…
mumpung/ selagi lapang tempatnya ...
Yo surako… surak iyo…
Ya teriaklah ... teriak iya ...
Lir ilir bermakna bangunlah, sadarlah, kemudian bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas dan lebih mempertebal keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah. Tandure wis sumilir bermakna Diri kita digambarkan dengan tanaman yang hijau dan mulai bersemi iman kita pada
awalnya.Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar maknanya bahwa iman yang sudah mulai bersemi/ tumbuh akan kita apakan? Tergantung kita mau bermalas-malasan dan membiarkan iman kita
mati atau bangun dan berusaha untuk menumbuhkan tanaman (iman) hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan di musim panen seperti kebahagiaan sepasang pengantin baru. Cah anggon atau gembala mempuyai arti seseorang yang bisa memelihara, menjaga hatinya tidak terbawa oleh hawa nafsu. Penekno blimbing kuwi yang artinya setiap umat islam agar meraih/ mengamalkan rukun iman yang lima yang digambarkan dengan buah belimbing. Lunyu lunyu yo penekno artinya meskipun licin, tidak mudah mengamalkannya namun tetap harus diamalkan. Kanggo mbasuh dodotiro, buat mencuci/ membersihkan pakaian kamu, yang dimaksud pakaian bisa berarti iman atau agama. Maksudnya untuk mempertebal keyakinan dan membersihkan hati. Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir bermakna bahwa pakaian/ iman/ agama mu terkadang mengalami pasang surut maka harus kamu perbaiki terus sebelum engkau menghadap Yang Maha Kuasa nanti (mati). Mumpung padang rembulane, Selagi kamu masih ingat dan sadar. Mumpung jembar kalangane, selagi banyak waktu luang, selagi punya kesempatan jangan ditunda tunda. Yo surako ... surak iyo ... ayo selagi masih ada yang mengingatkan ayo katakan iya untuk menjaga iman islam kita.
No comments:
Post a Comment
untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA