Tuesday, June 1, 2010

KOSONG

Tiba-tiba hati saya terusik dengan kata-kata kosong ...
Sesaat mendengarkan lagu Ungu "Hampa" tiba-tiba hati ini terusik oleh makna kosong, kosong yang berarti tanpa isi, kosong adalah tak memiliki apa-apa, kosong adalah hampa.
Kosong yang bagi sebagian orang menakutkan, identik dengan kenegatifan atau semua yang tidak mengenakkan. Kosong itu menyiksa, hampa itu menyiksa, tiada itu mengerikan.
Dan memang itu adanya bila yang menjadi tolak ukur adalah apa yang terlihat oleh mata.
Terusik oleh makna kosong ini saya berusaha memahami arti kosong dari sisi lain.
Saya mencoba memahami bahwa kosong merupakan ruang yang sangat saya butuhkan, saya butuh jiwa yang kosong agar saya dapat mengisinya, agar saya dapat membuang semua ego ini, agar saya bisa membuat kesombongan ini, agar saya dapat mengisi jiwa ini dengan ilmu, jika sombong mengisi seluru ruang jiwa saya bagaimana saya dapat menerima ilmu baru???
Acap kali saya harus belajar dari sesuatu yang saja tidak tau apa-apa, karena ketika diawal belajar saya merasa penuh, merasa bisa maka apa yang saya pelajari menjadi tiada "kalo cuma itu saya sudah bisa" jadi kosong adalah waktu untuk mengisi.


         Saya pernah berada pada titik jenuh, titik dimana jiwa saya dipenuhi oleh keinginan keinginan dunia yang tiada ujung, ah bodohnya saya membiarkan kepenatan itu berlabuh, bagaimana saya bisa memikirkan akhirat kalo jiwa saya terus terusan dipenuhi oleh keinginan keinginan dunia yang tiada habisnya. Coba kita cerna kalo hidup ini hanya dipenuhi oleh keinginan2 dunia .... rasanya kok hidup ini cuma masalah dan masalah, hidup ini hanya pindah dari satu masalah ke masalah lainnya tiada habisnya, kacaukan?? itu karena saya merasa sok pintar, sok tau, sok hebat ... merasa diri ini Tuhan, mencoba menyelesaikan masalah sendiri tanpa mau berbagi dengan Allah yang maha menyelesaikan masalah, Allah yang maha tau, saya lupa untuk mengadu, saya lupa untuk berbagi dengan Allah, maka saya pun menjadi penat sendiri, maka kosong menjadi begitu indah ketika semua kepenatan saya tukar dengan kasih sayang Allah, ketika saya memasrahkan semua permasalahan kepada Allah.

“ya ALLAH, saya terima ujian ini dan saya kembalikan semua padaMU karena ENGKAUlah pemilik segala jalan keluar” enteng kan … inilah kosong yang indah.

          Dan biarlah kosong “Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?” gimana membacanya kalau tak ada spasi, bagaimana jiwa saya bisa mengingat ALLAH jika tidur saja saya memikirkan dunia, duh ruginya waktu terbuang!! memang harus kosong dari urusan dunia, agar urusan akhirat bisa masuk. Jiwa manusia itu memang unik. Ketika sudah ‘penuh’ yang terjadi adalah kejenuhan, saat itulah perlu ‘dikosongkan’. Ketika sudah kosong, tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Harus diisi kembali …. mau dibawa kemana hidup ini, mau diisi dengan apa, dan untuk mengisinya maka harus kosong dulu, gak akan bisa karena jiwa juga punya kapasitas maximal.

Kosong adalah isi, selalu kosongkan bagi dengan yang lain, berbagilah dengan pemilik jiwa dan rasanya memang hidup akan enteng kembali, ketika setiap kita menjadikan tahajud sebagai sarana pengosongan jiwa, terbayang gak pagi berikutnya kita akan hidup dengan jiwa yang tenang dan indah.

As simple as that ALLAH mengajarkan kita untuk mengosongkan jiwa, mengisi dengan yang baru … jangan takut menjadi kosong, tapi pikirkanlah dengan apa akan mengisinya, dengan yang lebih baik, dengan yang lebih indah, dengan yang diridhoi ALLAH.


         Jadi kita harus senantiasa mengosongkan/ memberi ruang kosong jiwa ini agar kita bisa mengisinya dengan kebaikan2 dan hal2 yang baru, agar hidup dapat terus hidup dan kehidupan ini terus berjalan.

(di tulis dalam kesendirian ketika jiwa penat)

No comments:

Post a Comment

untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA