Friday, May 20, 2011

Dengarkan Celotehnya …

     Hari ini ku pulang kerja terlambat ga seprti biasanya karena memang ada sedikit pekerjaan yang harus diselesaikan. Sampai di rumah sudah pukul tujuh malam, sesampainya di depan rumah anakku “Djnagkaru” yang baru berumur empat langsung berlari dari dalam membukakan pintu pagar, rupanya si kecil sudah sejak tadi menunggu ayahnya pulang. Si kecil rupanya hafal betul dengan suara motor ayahnya, setelah membukakan pintu pagar ku langsung memarkir motor di halaman dan Djangkaru pun langsung mengucapkan salam “assalamualaikum” ucapnya seraya mencium tangan ku. Belum sempat ku melangkah masuk anakku langsung merengek minta digendong, aku pun diberondong dengan pertanyaannya … papa kok pulangnya malam sih? Besok papa pulang cepet ya, aku kangen pengen main sama papa, ucapnya. Mendengar kata-kata anakku rasa lelah, penat sehabis bekerja sirna seketika.

     Sambil ku gendong masuk kedalam rumah, ku tanya padanya … tadi kakak sekolah ga? Dengan riang si kecil yang sudah masuk PAUD menjawab, iya tadi kakak sekolah senang pa banyak temen-temen, tadi aku belajar nyanyi … belajar menggambar katanya. Pa … pa tadi aku belajar banyak, sambil minta turun dan kemudian berlari ke dalam kamarnya mengambil hasil karyanya sewaktu di sekolah dan ditunjukkan pada ku, sebuah anyaman dari kertas dalam tangannya. Dengan gayanya yang riang khas anak-anak dia pun minta pendapat ku, baguskan pa … tadi aku buat sendiri … papa biasa ga buat kayak gini, ujarnya. Sesaat ku pun bermain dengan anakku untuk meredakan kerinduannya sehabis seharian ku tinggalkan untuk bekerja. Setelah kerinduannya terobati aku pun bilang pada anakku … papa mandi dulu ya …. sambil terus membututi ku, anakku meminta ku untuk cepat-cepat mandi agar bisa menemaninya bermain lagi.

    Sudah menjadi kebiasaan anakku setiap malam sebelum tidur selalu minta diajari macam-macam. Malam ini si kecil minta diajari membaca iqro, sambil mengambil buku iqro di bukanya buku tersebut … ditunjukkannya halaman yang hendak di bacanya. Pa … aku sudah bisa membaca ini katanya sambil diejanya huruf-huruf arab tersebut.
A … ba, ba … a, a … ba … a, ba … a … ba, a … ba … tad an seterusnya. Jika ada huruf yang susah diucapkan dan belum tau dia pun bertanya … pa … yang ini apa tanyanya. Aku terus dampingi anakku membaca iqro, dank u suruh mengulang-ulang agar benar-benar hafal bacaannya. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam, sebelum mengajaknya tidur ku ajarkab beberapa doa harian yang mudah-mudah, seperti doa makan, doa mau tidur dan sebagainya. Setelah menghafalkan doa yang telah ku ajarkan, aku pun mengajaknya untuk tidur. Seperti biasa sebelum tidur ku suruh untuk membaca doa sebelum tidur … dan ku keloni anakku agar segera lelap dalam mimpinya. Malam itu anakku pun lelap dalam tidurnya …

Semoga kelak kau menjadi anak yang berbakti … mandiri … dan berguna … jagoan kecil ku ….

No comments:

Post a Comment

untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA