Tuesday, December 21, 2010

Mengenal Ekstasi

    Ekstasi berasal dari kata Ex-Stosis yang berarti terbebas atau juga bisa berarti suatu keadaan yang menyenangkan. Kemungkinan yang dimaksud adalah terbebaskan dari situasi yang  biasa-biasa saja sehari-harinya berubah menjadi situasi yang serba hangat, gembira, bahagia dengan bayangan yang indah-indah dan sebagainya. Nama ekstasi merupakan street name atau nama jalanan untuk suatu senyawa yang merupakan turunan Amphetomine. Nama lain yang sebenarnya adalah MDMA atau Methylene Dioxy Methamphetomine. Di kalangan masyarakat nama lain dari ektasi diantaranya adalah : XTC, Adam E, Hex, MM, Perir Apache, Bonjovi, Presence, Clority, 2cn dan sebaginya.

   Keberadaan ektasi di Indonesia mulai dikenal pada 1990an dan mulai terkenal pada tahun 1994. Sejak kasus ditemukannya selebriti sebagai penyalagunanya dengan segala dampak buruknya sampai meninggal, sejak saat itu kasus-kasus ektasi mulai merebak, karena banyak terjadi di kalangan selebriti dan ada juga tokoh masyarakat yang tertangkap dan dijebloskan kedalam tahanan dan lembaga pemasyarakatan oleh penegak hukum

Efek Pemakaian Ektasi
        1.  Efek Samping. Pada penyalagunaan yang cukup lama/ kronis dan berlebih atau keracunan sehingga efek yang timbul : 
  •  Muntah
  • Gelisah
  • Sakit kepala,
  • Nafsu makan hilang
  • Denyut jantung dan tekanan darah meningkat
  • Timbul khayalan yang menakutkan disertai kecurigaaan berlebihan termasuk mimpi buruk
  • Kejang-kejang
  • Gangguan pergerakan dan keseimbangan
      2.  Efek lainnya. Setelah efek zat habis beberapa jam atau hari tergantung dosis pemakaian maka penyelagunaan mengalami :
  • Tidur berlama-lama dengan lelap sekali
  • Depresi
  • Apatis
  • Kematian terjadi karena adanya payah jantung serta krisis hipertensi atau pendarahan pada otak
      3. Penyebab Kematian.   Dari hasil penelitian yang dilakukan terus menerus di Taiwan (Laporan dari Taiwan sejak tahun 1991 sampai dengan 1992 terhadap 50 kasus kematian penyalagunaan ekstasi) didapati hal-hal sebagai berikut :
  • Pembekakan paru-paru (Oedema Pulmonal) = 70%
  • Kelainan hati = 41%
Cara kematian yang dialami penyalagunaan ekstasi tersebut yaitu :
  • Accident = 60%
  • Penyakit penyerta = 12%
  • Pembunuhan = 8%
  • Bunuh diri = 18%
  • Tidak diketahui = 2%
   Ekstasi tidak cuma mempengaruhi otak tapi juga fungsi organ-organ penting lain seperti jantung, hati dan ginjal. Bahkan bisa pula berakibat buruk pada kulit dan kemaluan.
Efek Ekstasi pada Organ Tubuh
  1. Otak. Pada otak zat ini akan memacu kerja dengan keras sehingga orang akan sulit untuk dikendalikan karena sudah tidak mempunyai rasa malu lagi.
  2. Jantung. Pada jantung zat ini akan memacu denyut jantung dan merintangi sinyal-sinyal ke otak yang pada kondisi normal dapat memerintahkan perlambatan detak organ tersebut. Pemakainan ekstasi yang berlebihan akan mengakibatkan dehidrasi dan dapat menimbulkan kematian.
  3. Ginjal. Pemakaian ekstasi yang cukup sering dapat membahayakan ginjal, dalam hal ini zat tersebut secara mendadak akan mengakibatkan gagal ginjal.
  4. Hati. Pemakaian ekstasi yang cukup sering dapat mengakibatkan melemahnya sel-sel yang membentuknya, akibatnya tubuh rentan terhadap penyakit seperti hapatitis.
  5. Kulit. Pemakaian ekstasi yang terlalu sering berpengaruh terhadap pembuluh darah, dalam hal ini pembuluh darah akan mengalami pemanasan berlebihan dan pecah. Perdarahan yang terjadi di dalam tubuh akan mengakibatkan kulit khususnya permukaaan wajahakan mengalami bercak-bercak merah. 
       Pada umumnya ekstasi mengandung senyawa 3,4 MDMA atau zat aktif lainnya seperti kafein dan metorfan (3-Metoki-N-Metimotfinan). MDMA menjadi populer karena kaibat positif yang ditimbukan dalam satu jam atau lebih oleh penyalaguna setelah mengkonsumsi satu dosis. Akibat yang ditimbulkan adalah : stimulus secara mental, kehangatan secara emosi, rasa empati pada orang lain, perasaaan nyaman dan penurunan rasa cemas.
     MDMA bukanlah narkoba yang aman. MDMA dapat membahayakan kesehatan seperti rasa dingin yang berlebihan, berkeringat, kejang otot dan penglihatan kabur. Penyalagunaan MDMA overdosis ditunjukan dengan gejala seperti tekanan darah yang tinggi, timbul rasa panik dan dalam beberapa kasus dapat menghilangkan kesadaran. MDMA terserap cepat oleh darah dan akan mempengaruhi serta merusak sistem metabolisme tubuh. Setelah beberapa jam mengkonsumsi MDMA dapat menurunkan kemampuan mental.

Sumber : di sarikan dari beberapa sumber.

2 comments:

untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA