Monday, June 7, 2010

LIMA MODEL IBADAH

Banyak hal mendasari kita melakukan ibadah kepada Allah SWT, walaupun seharusnya ibadah kita kepada Allah SWT semata-mata hanya mengharap ridhonya. Namun dalam kenyataan bila dari kita ditanya kenapa beribadah? tentu jawabannya akan bermacam-macam dan mungkin satu sama lainnya akan berlainan dalam menjawab, mungkin jawabnya bisa karena takut terhadap Allah SWT, atau mungkin bahkan karena mengiginkan pahala dll.

Dari berbagai alasan tersebut menurut saya ada lima model dalam beribadah ( lima model hubungan hamba dengan Allah SWT ),adapun lima model hubungan hamba dengan Allah SWT adalah :

1.   Model hubungan budak dan tuan. Budak selalu takut pada tuannya karena ia telah tidak memiliki diri sendiri karena sudah dimiliki tuannya itu, yang dengan itu mudah dijadikan kambing hitam atas semua kegagalan. Orang tipe ini memandang Tuhan sebagai Yang Maha Galak dan Suka menghukum (syadid al iqab dan dzu intiqam), oleh karena itu beribadah baginya adalah untuk mencari selamat.

2.   Model kuli dan majikan. Kuli hanya punya dimensi mingguan, lebih dari itu artinya kegagalan. Kuli tak pernah sanggup berfikir memperoleh rapelan. Jika upah seminggu tidak dibayar majikan maka ia berubah dari hormat menjadi galak. Tipe orang seperti ini jika merasa doanya tidak dikabulkan Allah SWT maka ia akan marah sekaligus tidak mau lagi menjalankan ibadah, karena dianggap percuma.

3.   Model pedagang dan pembeli. Pedagang akan memperlakukan pembeli sebagai raja manakala ia dapat membayangkan keuntungan yang besar dari transaksinya. Jika tidak maka ia merasa tidak perlu menghormatinya. Tipe orang semacam ini dalam beribadah selalu memperhitungkan pahala. Oleh karena itu pas bulan Ramadhan yang dianggap penuh dengan berkah ia dapat menjalankan berbagai paket ibadah dalam jumlah besar, karena membayangkan pahalanya yang berlipat-lipat. Selanjutnya diluar Ramadhan ia menjadikan sangat biasa dan bahkan agak malas, karena transaksi pahalanya bertarif wajar.

4.  Model hubungan orang yang berhutang budi kepada orang yang berjasa. Kata orang, utang budi dibawa mati, oleh karena itu bagi orang yang berhutang budi rasanya ia tak dapat melunasi hutangnya dengan cara apapun. Orang tipe ini didorong oleh rasa syukurnya kepada Allah SWT dalam beribadah kepada Nya merasa segalanya tak cukup karena merasakan betapa besarnya anugerah Allah SWT kepada dirinya.

5.   Model orang yang jatuh cinta kepada kekasihnya. Bagi orang yang sedang mabuk kepayang, penderitaan terasa indah, yang berat terasa ringan, yang dingin terasa hangat, dan yang panas terasa dingin. Orang seperti ini merasakan betapa nikmatnya beribadah kepada Allah SWT meski harus melalui kesulitan demi kesulitan.

Yang perlu diingat adalah bahwa ibadah kita kepada Allah SWT merupakan kebutuhan kita, dan bukan karena Allah memintanya.

No comments:

Post a Comment

untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA