Monday, August 2, 2010

Stop Mengkambing Hitamkan "Setan"

Diantara mahluk Tuhan, Manusialah mahluk yang paling sempurna. Namun dalam memaknai hal ini saya lebih senang dengan mengatakan bahwa manusia adalah mahluk yang paling sempurna didalam ketidak sempurnaan.
Karena dalam ketidak sempurnaanya ini justru manusia menemukan kesempurnaanya. Mungkin anda binggung bahkan bertanya besar kok bisa seperti itu? atau mungkin anda malah menyangkalnya kalo sempurna ya sempurna kalo tidak ya tidak!

Sekarang begini saja pertanyaan yang mudah ... adakah kira-kira manusia di dunia ini yang sempurna?? Atau adakah manusia yang tidak memiliki kekurangan? Padahal Tuhan telah jelas-jelas menyatakan bahwa diantara ciptaan KU manusia adalah yang paling sempurna. Ini hanya salah satu fakta bahwa manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling sempurna dalam ketidak sempurnaanya. Untuk mempermudah bahasan saya akan mengupas 3 diantara mahluk Tuhan yaitu : Malaikat, Setan dan Manusia.

Malaikat
Malaikat merupakan mahluk Ciptanya yang taat tak pernah sekalipun membantah "melanggar" perintah-perintah-Nya. Apa yang Tuhan perintahkan pasti akan dilaksanakan tanpa harus ai ... iu ... dulu, diperintahkan untuk bersujud Malaikat akan langsung bersujud tanpa menambahi ataupun mengurangi, diperintahkan untuk menyampaikan wahyu kepada manusia Malaikat pun tak akan mengurangi apa yang harus di sampaikan, oleh sebab itu Malaikat menjadi ciptaan-Nya yang dapat di percaya dan Malaikat menjalankan darma (amal) "Kebaikan".

Setan
Setan dalam sejarahnya juga tercatat sebagai mahluk yang taat pada mulanya sebelum manusia diciptakan. Kesalah terbesar setan yaitu pada waktu diciptakannya manusia bernama "Adam", timbul rasa ego sang setan yang merasa lebih suci lebih baik dari manusia sehingga ketika diperintahkan untuk bersujud kepada "Adam" setan menolak dan menentang Tuhan. Tak ayal Tuhan murka sehingga setan dilaknat dan di keluarkan dari syurga, atas kejadian ini setan bukanya bertobat meminta ampun-Nya namun malah menjadi-jadi dan berjaji akan menggoda manusia hingga akhir jaman. Setan pun resmi menjadi mahluk yang durhaka dan harus menjalankan darma (amal) dijalan "Keburukan".


Manusia
Manusia mahluk khusus yang diciptakan Tuhan dengan berbagai kelebihan, manusia diberikan akal, fikiran dan disempurnakan dengan nafsu sehingga manusia mampu untuk membedakan yang baik dan yang buruk, salah dan benar dsb. Sebenarnya manusia mempunyai kewajiban menjalankan darma (amal) kebaikan. Namun adakalanya manusia justru terbalik menjalankan darma (amal) keburukan. Sesungguhnya manusia derajatnya bisa melebihi derajat malaikat asalkan manusia senantiasa menjalankan darma kebaikan, dan manusia juga bisa derajatnya lebih rendah dari setan kalo manusia menjalankan darma keburukan, disinilah kunci kesempurnaan manusia karena manusia mempunyai kemampuan untuk memilih darma (amal).

Dari uraian diatas sudah jelas antara Malaikat, Setan dan Manusia. Dalam sejarah manusia saya belum pernah mendengar sekalipun ada orang yang berbuat baik kemudian di katakan sebagai malaikat, namun apabila manusia berbuat jelek/ jahat maka akan mudah di tuding sebagai "setan". Disini kalo kita cermati malaikat sebagai mahluk suci namun  tanpa sanjungan ataupun cacian dan memang sudah selayaknya begitu. Berbeda dengan setan yang selama nya akan berjalan di darma keburukan harus rela menerima cacian dan hinaan oleh manusia bahkan terkadang selalu dijadikan kambing hitam namun demikian setan tidak pernah protes apalagi mengeluh.

Disinilah terkadang saya harus berguru pada "setan", tentu berguru disini bukan berarti saya harus berbuat seperti setan melakukan darma keburukan, namun sebaliknya agar saya bisa lebih eling lan waspada, agar saya tidak terjebak pada perilaku setan. Saya terkadang heran dengan manusia yang suka manuduh manusia dengan setan, manusia yang melakukan kesalahan setanlah yang menjadi kambing hitamnya, manusia yang berbuat dzalim lagi lagi setan yang di tuduh, padahal sudah jelas bahwa setan hanya membujuk agar manusia berbuat darma keburukan. Sebenarnya kita sebagai manusia menyadari bahwa setan hanya membujuk, merayu namun sesungguhnya yang menentukan diri manusia itu sendiri dengan kata lain yang melakukan perbuatan adalah manusianya bukan setannya. Jadi yang salah sebenarnya ya manusianya .... kan manusia sudah di beri kelebihan bisa membedakan mana yang baik dan yanag buruk mengapa tidak menggunakan itu??? 

Semoga dengan tulisan yang tanpa makna ini kita sebagai manusia menjadi lebih mawas diri, lebih eling dan waspada .... hendaknya kita senantiasa berkaca pada diri sendiri apakah yang kita lakukan sudah benar? apakah yang kita jalankan merupakan darma (amal) kebaikan??? janganlah suka mengkambing hitamkan mahluk lain sebagai ke - EGO - an atas nafsu-nafsu kita dalam mencari pembenaran. Dengan menjadikan setan sebagai sparing patner akan menjadikan kita senantiasa eling lan waspodo itulah yang dinamakan melihat kebaikan di dalam keburukan. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan-Nya sehingga mampu untuk menjalankan darma (amal) kebaikan untuk mendapatkan Ridhonya ..... Amien ...

 Ditulis dalam coretan tanpa makna

No comments:

Post a Comment

untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA