Wednesday, March 24, 2010

DOA RENUNGAN

Wahai Tuhan maha pemilik segala kepastian
Wahai Tuhan maha penampung segala kemungkinan
Engkau himpun kami semua di ruangan ini
Untuk mengupacarai keindahanMu
Kami menempuh jalan yang berbeda-beda
Namun ujung perjalanan kami semua adalah rumahMu
Hidup kami belum baik, dan jauh benar
Tak ada di antara kami yang alim atau saleh
Tapi kami semua adalah pecinta keindahanMu

Wahai Tuhan Maha Perupa
Yang menggambar jagat raya
Mozaik estetika yang tak terkejar
Oleh imajinasi hambaMu yang hina
Yang menghamparkan alam semesta
Dengan detail keindahan
Yang hampir seluruhnya tak kasat mata manusia
Yang menorehkan padanya milyaran hologram
Yang bernama ummat manusia

Wahai Tuhan alMushawwir
Maha Perupa Agung
Yang wajahMu tak terlukiskan
Oleh jari-jari kerdil kebudayaan
Yang keindahanMu tak tersentuh oleh mimpi
Yang cahayaMu menjilat gairah kami
Sampai jiwa tenggelam dan kami sirna diri
Menjelma jadi patung-patung berjalan
Mencari roh yang dulu Kau tiupkan

Wahai Tuhan maha wajah yang tak terlukiskan
Wahai Tuhan sosok agung yang tak tergambarkan
Inilah karya-karya kami
Replikasi amat sederhana
Dari wujudMu sendiri
Inilah titik, garis, warna dan nuansa
Yang meniru kelebatan keindahanMu sendiri
Mohon terimalah di pangkuanMu
Sentuhlah dengan magi ujung jariMu

Wahai Tuhan yang maha berdiri sendiri
Wahai Tuhan yang mandiri sejati
Titik-titik ini berasal dariMu sendiri
Garis-garis ini pasti torehanMu sendiri
Warna-warna ini niscaya milikMu sendiri
Dan nuansa ini tak lain adalah ekpressi cintaMu sendiri
Adanya semua kami, hanya karena Engkau cintai
Maka terimalah karya-karya ini
Sebagai ungkapan sujud sembahyang kami

Wahai Tuhan maha pecinta
Yang mempersilangkan ada dengan tiada
Yang memperjodohkan waktu dengan ruangnya
Yang menghimpun kembali seluruh cinta
Nun di luar sana megah berdiri
Gedung-gedung politik dan teknologi
Yang dari jasad dan kuasaMu mereka juga mereplikasi
Menjadi cangkul, roda, logika Boolean dan Fuzzy
Belajar meniruMu sebagaimana kami
Politik mereplikasi kekuatan dan kekuasaanMu
Teknologi mengimitasi kebesaran dan kegagahanMu
Industri menerapkan keluasan dan ekspansiMu
Nuansa dan kelembutan tak tersentuh oleh tangan mereka
Cinta dan kerinduan tak tersentuh oleh fikiran mereka
Sedih dan bahagia tidak kompatibel dengan sistem mereka
Sehingga karya-karya kami sesungguhnya dianggap tak ada
Kecuali diletakkan di pinggiran pasar konglomerasi mereka
Sebagai aksesori marjinal dan sekedar pelengkap penderita

Wahai Tuhan yang menciptakan manusia
Sebagai masterpiece di antara makhluk-makhluk lainnya
Tidak ada karya kecuali sesudah Engkau pinjamkan
Tangan keterampilan dan mripat keajaiban
Maka seluruh karya ini adalah karyaMu sendiri
Dicerahkan oleh elektromagnetik ilham ke ubun-ubun kami
Engkau payungi dengan kasih sayangMu
Engkau utus ribuan bahkan jutaan pecinta
Berduyun-duyun mengunjungi dan membeli
Dengan dana yang Engkau taburkan
Dari bank-bank langitMu sendiri
Dengan bekal penghormatan dan apresiasi
Yang Engkau hembuskan dari bilik rahasiaMu yang suci
Sebab Engkaulah maha perajut cinta
Maha penyambung garis-garis estetika
Yang menggambar gelombang dan melukis frekwensi
Yang meskipun Engkau sembunyikan di dalam atau di luar bingkai
Namun aransemen cintaMu berdendang di kandungan setiap hati

Wahai Tuhan yang maha perupa
Engkaulah tamu utama pengunjung karya-karya kami
Para malaikat dan auliya bertebaran mengawalMu
Terimalah ucapan selamat datang kami semua
Ahlan wasahlan bihudlurikum jami’a
Mohon pantulkanlah cahaya keindahanMu
Menabur dan memenuhi ruangan dan setiap karya kami
Tutupilah aib dan kekurangan kami dengan kearifanMu
Tabirilah kekurangan dan kelemahan kami dengan siasatMu

Wahai Tuhan yang maha mendirikan dan menyangga
Tegaknya tiang kasih sayang dan bendera cinta
Kami semua tidak pernah sungguh-sungguh paham dunia
Dan dari hari ke hari semakin tidak mengerti apa-apa
Namun ada yang kami pastikan dan tekadi
Ialah takkan pergi dari wilayah indahnya cintaMu
Dunia kami persempit hanya dalam titik, garis dan warna
Karena kami tahu Engkau yang maha besar
Sesungguhnya lebih lembut dari yang paling lembut

SUMBER : EMHA

No comments:

Post a Comment

untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA