Friday, May 5, 2017

Social Engineering

Apa itu social engineering. Social engineering umumnya dilakukan melalui telepon atau internet. Social engineering merupakan salah satu metode yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu ( id.wikipedia.org ).
Dari berbagai referensi lainnya bahwa social engineering adalah suatu hal yang berbentuk penipuan melalui berbagai perantara ( perangkat, seperti handphone, komputer, dll) yang mana mereka memanfaatkan suatu jaringan agar bisa terkoneksi / terhubung.

Tindak kriminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat kejahatan utama. Ini juga merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi komputer khusunya internet. Istilah ini juga digunakan untuk kegiatan kejahatan tradisional di mana komputer atau jaringan komputer digunakan untuk mempermudah atau memungkinkan kejahatan itu terjadi. Contoh kejahatannya seperti penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi dan pencemaran nama baik.

contoh social engineering yang sering kita temukan :

* Mama, ini adek kena tilang di jalan x, tolong kirimkan uang 100 rb ke rekening ****2567 
* Nak, tolong isikan pulsa mama 20 sekarang ya.
* Saya dari kepolisian memberitahukan bahwa si A mengalami kecelakaan dan saat ini sedang di rawat di rumah sakit, butuh dana segera agar segera dioperasi, uangnya tolong transfer ke rekening ******
* Menggunakan pishing (menyamar dengan situs yang mirip) agar bisa mendapatkan acount orang lain. setelah mendapatkan acount tersebut sipenipu akan membajak acount tersebut dan mengganti passwordnya agar si pemilik tidak bisa membuka acount tersebut. bisa jadi sipembajak melakukan penipuan ataupun mencemarkan nama baik sipemilik acount.

Saya sendiri pernah mendapatkan telepon dari orang yang tidak dikenal, waktu itu sang penelepon mengatakan butuh bantuan uang, sang penelepon mengatakan bahwa dia sedang berada di kantor polisi dan mengatakan kena tilang, namun tidak membawa uang cukup sehingga meminta saya untuk mentranfer sejumlah uang. Saat itu saya menanyakan sedang berada di kantor polisi mana? Dia menyebutkan dikantor polisi A, saya yang kebetulan memang sedang berada di kantor polisi yang sama menanyakan keberadaan dia dimana? Dia mengatakan sedang di lobi, Saya cari-cari ternyata tidak ada si penelepon. Saat saya katakan saya berada di kantor polisi yang dia sebutkan si penelepon langsung memutus teleponnya. Hal semacam ini sering dialami oleh banyak orang,  Kejadian kedua pernah saya di telepon bahwa kaka saya mengalami kecelakaan dan dirawat dirumah sakit. Si penelepon langsung memutus teleponnya. Saat itu saya bergegas ke kantor polisi dan mencari informasi tentang kecelakaan yang lokasinya di sebutkan si penelepon dan teryata tidak ada kecelakaan di hari itu. Selang sekitar 2 jam ada telepon yang masuk lembali dan memberitahunakan hal kecelakaan tersebut dan meminta saya mentranfer sejumlah uang untuk biaya operasi, saat itu saya bermaksud menjebak si pelaku dengan mengatakan bahawa saya tidak memiliki rekening tetapi memegang uang cash, lagi-lagi si penelepon tidak bersedia bertemu dan menuup teleponnya.
Untuk mengantisipasinya jangan mudah percaya, Cari informasi ke pihak terkait dan jangan cemas. biasanya si pelaku tidak mau menyebutkan namanya, dia hanya mengaku-ngaku sebagai sahabat atau pun saudara untuk mendapatkan rasa iba dan kepercayaan dari kita.

No comments:

Post a Comment

untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA