Thursday, July 15, 2010

Mencintai ... tapi tak memahami ...

Disebuah perjamuan makan malam, banyak tamu undangan yang hadir mengucapkan selamat kepada sepasang kakek dan nenek yg pada hari itu merayakan ulang tahun perkawinan yang ke 50 tahun.

Semua tamu yang hadir ikut dalam suasana bahagia, menyaksikan betapa kakek dan nenek tersebut masi saling mencintai meskipun keduanya sudah tidak muda lagi, banyak pasangan tamu undangan yang berharap kelak akan mengalami hal yang sama.
Pada saat jamuan makan dimulai, seperti biasaa tamu2 duduk pada meja bundar untuk menikmati makanan yg disediakan.

Pada meja kakek dan nenek tersebut, telah terhidang masakan ikan kesukaan mereka berdua.
Dengan penuh kasih sayang, seperti kebiasaannya...sang kakek mengambil bagian kepala ikan tersebut dan meletakkan ke piring istrinya.


Sang istri terdiam.....
Mata nenek tua tersebut mulai berkaca-kaca, dengan terbata-bata berucap : '...lima puluh tahun lamanya aku menjadi istrimu, selama itu aku selalu mengabdikan seluruh hidupku untukmu, suamiku....
Betapa lama kalo kita menghitung hari demi hari yang kita lalui, betapa panjang perjalanan hidup yang kita jalani bersama. Selama lima puluh tahun kau selalu memberikan kasih sayang dan semua yang kau miliki. Selama itu pula kau selalu memberikan bagian kepala apabila kita menyantap menu ikan, sungguh....hal itu yang paling tidak aku sukai,, tetapi aku memakannya karena aku menghormatimu dan tidak ingin membuatmu kecewa....'

Sang kakek terpana.....
Dengan suara parau dan berkaca-kaca kakek tersebut berkata : '...istriku tercinta, limapuluh tahun aku lalui segala rintangan dan kebahagiaan bersama mu. Dulu aku adalah seorang pemuda miskin yang tak berharta, tetapi engkau bersedia menikah denganku. Sejak saat itu...aku telah bersumpah akan selalu membahagiakan engkau, aku akan selalu memberikan yang terbaik yang aku mampu sebagai tanda betapa aku sangat mengasihimu dengan segenap hati.
Bagian yang aku suka dari masakan ikan adalah bagian kepala, oleh karena itu selalu kuberikan padamu karena aku selalu ingin memberikan yang terbaik hanya untukmu.
Selama bertahun-tahun kita menikah, selama ini kita hidup bahagia, meskipun pada awal pernikahan kita hidup sederhana, tetapi engkau tak mengeluh. Aku selalu bekerja keras untuk membahagiakan dan memberikan yg terbaik bagimu dan anak2 kita.
Istriku....selama ini kita saling mengasihi, mencintai tanpa henti, tetapi ternyata kita tidak saling memahami.....'

Betapa sang nenek harus menelan kekecewaan setiap mendapat kepala ikan hanya untuk membahagiakan sang suami.

Betapa kakek harus merelakan bagian kepala ikan yang sangat disukai hanya untuk membahagiakan sang istri.

...betapa sempurnanya kebahagiaan mereka andai mereka lebih banyak berkomunikasi agar masing2 dapat lebih memahami apa yang menjadi keinginan mereka berdua....

,,hmmm.....betapa susahnya berkomunikasi, bahkan dengan orang yg paling dekat sekalipun..hanya karena tidak ingin menyakiti satu sama lain.....

*yu ahh....mulai jalin komunikasi dengan cerdas,, agar saling mencintai....dan saling memahami.....

No comments:

Post a Comment

untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA