Tuesday, April 18, 2017

SAYAP BUATAN UNTUK PASUKAN KHUSUS

Selama ini manusia terus berkhayal agar "bisa terbang" di angkasa seperti burung. Khayalan ini mungkin akan segera terwujud. Sebab kini para ilmuwan Jerman telah menciptakan suatu "sayap kontak" yang ditambatkan di badan, dengan menggunakan sayap buatan ini, maka pasukan khusus dapat terbang di angkasa, menyusup ke daerah musuh, dan mungkin dapat mencapai hasil pertempuran di luar dugaan, akurat, kedap suara dan tersembunyi.

       Akurat, kedap suara dan tersembunyi. Terbetik berita, bahwa sayap keras yang memiliki fungsi tersembunyi ini khusus dikembangkan oleh perusahaan ESG Jerman untuk pasukan khusus. Sayap yang diciptakan ini mirip dengan sepasang sayap pesawat selebar 6 kaki, dapat memungkikan penerjun meluncur atau terbang dengan kecepatan maksimum 120 mil/ jam, dan dapat mengangkut peralatan seberat 200 pon.

       Produsen sayap buatan ini menyebutkan bahwa sayap ESG memiliki kemampuan 100% kedap suara, sangat sulit dilacak oleh radar. Dan menurut penuturan ESG, bahwa pada pengembangan berikutnya sayap itu akan dipasang suatu alat turbojet kecil dengan maksud lebih memperluas jangkauan geraknya.
Seorang pelopor terjun bebas asal Austria pernah mendemonstrasikan teknik yang menakjubkan ini. Dia terjun dari atas pesawat pada ketinggian 3000 mil di angkasa, dan 12 menit kemudian mendarat dengan selamat di dekat kota pelabuhan utara Perancis.

       Ketika itu dia mengenakan setelan kinetik udara, memikul dan menambatkan sebuah sayap selebar 6 kaki, dia terbang melintasi laut dengan kecepatan 220 mil/jam, dan setiap maju 6 kaki di angkasa dia meluncur turun 1 kaki secara vertikal. saat berjarak di ketinggian 1000 kaki dari permukaan bumi, dia membuka parasutnya dan mendarat dengan selamat.

        Pasukan khusus semakin kuta. Kini para ilmuwan menyadari sayap kontal ini memiliki potensi yang penting dalam melaksanakan misi rahasia militer. Saat ini pasukan khusus seperti angkatan udara kerajaan Ingris (SAS) masih mengandalkan berbagai macam teknik terjun payung, yaitu saat mendarat di posisi belakang musuh mungkin harus menerjunkan pasukannya melalui helikopter.

         Dengan penggunaan sayap buatan ini, pasukan khusus yang memakai sayap kontak model ikat ini bisa diterjunkan ke daerah belakang musuh dengan lebih mudah. Sayap tunggal yang berserat karbon ringan ini dapat menerjunkan pasukan khusus dari ketinggian, meluncur dengan kecepatan 120 mil/jam, dapat mendarat dengan aman dalam keadaan nyaris tidak akan di ketahui musuh.

         Dengan bantuan persediaan oksigen, alat stabilisasi dan navigasi, pasukan khusus yang memakai sayap kontak ini dapat terjun ke daerah yang agak jauh dari garis musuh atau terjun dari atas sebuah pesawat angkut dari atas. Lagipula, pesawat bisa terbang mengikuti jalur penerbangan niaga, bisa terhindar dari pengamatan atau di curigai musuh. Karena pesawat dapat terbang di luar jarak target musuh, sehingga dengan demikian pasukan-pasukan khusus yang memakai sayap kontak yang didrop atau diterjunkan ini sangat aman.
 

No comments:

Post a Comment

untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA