M133 TNI AD |
Sejarah APC M113.
Pengembangan APC M113 dimulai pada tahun 1956 untuk memenuhi
persyaratan Angkatan
Darat Amerika Seikat untuk APC yang bisa diangkut melalui pesawat.
Pada saat pengembangan, kendaraan ini diharapkan dapat muat dengan
pesawat angkut C-130 Hercules.
FMC Corporation membuat dua kendaraan purwarupa yang dapat
dikebangkan untuk menjadi sebuah APC. Kendaraan tersebut antara lain T113 yang
berbahan aluminium, dan T117 yang berbahan baja. Angkatan Darat Amerika Serikat
memilih kendaraan T113 yang berbahan aluminium, keputusan ini menjadikan
kendaraan tersebut sebagai kendaraan perang yang dibuat dengan bahan utama
aluminium. Kendaraan ini mulai diproduksi pada tahun 1960 oleh FMC San Jose. wikipedia
M113 terkenal setelah AD Amerika Serikat menggunakan dalam operasi militer di perang Vietnam. Kemampuannya menembus semak belukar dan pepohanan serta handal dalam medan berlumpur. Berkat kemampuannya tersebut oleh Vietnam M113 ini mendapat julukan NAGA HIJAU. Sebagai kendaraan angkut personel M113 tidak dibekali dengan canon yang besar, senjata M113 hanya dibekali dengan Senjata utama pada kendaraan ini umunya menggunakan Senjata Mesin M2 Browing
yang berkaliber 12.7mm yang diletakkan di atas bagian Komandan, Senjata
ini dapat menumpas lawan di darat maupun pesawat terbang rendah. Namun
kendraan ini dapat menggunakan jenis-jenis senjata lain, seperti
Pelontar Granat Otomatis Mk-19, Senjata Mesin M60 dan Rheinmetall MG3
yang berkaliber 7.62mm, Misil Anti Tank Terpadu M47 Dragon
Kemampuan Amfibi
Sebagai kendaraan angkut personel yang digunakan oleh angkatan darat APC M113 cukup unik karena dapat dioperasiakan di dalam air atau mempunyai kemampuan amfibi. M113 sengaja didesain dengan cukup ringan untuk mendapatkan kemampuan amfibinya tersebut. Selain mempunyai kemampuan amfibi M113 juga dapat diangkut dengan pesawat angkut Hercules C-130. Dengan desain yang sederhana ini mau tidak mau M113 mengorbankan lapisan baja menjadi lebih tipis sehingga hanya mampu menahan tembakan senapan keliber sedang 7,62mm. Jelas ini menjadi kelemahan tersendiri dari segi perlindungan. Dengan hanya mampu menahan tembakan kaliber 7,62mm APC ini sangat mudah dilumpuhkan dengan senapan mesin jenis mitraliur yang berkaliber 12,5mm - 40mm.
Kembali kekemampuan amfibi M113, meskipun APC M113 mempunyai kemampuan apung/ amfibi apakah lantas kendaraan lapis baja ini kemudian bisa dimasukan dalam kendaraan "Pendarat Amfibi"? Secara umum kendaraan Pendarat Amfibi mempunyai kemampuan dan daya apung yang sangat mumpuni. Kendaraan Pendarat Amfibi minimal harus mampunyai kemampuan ; Daya apung yang baik, Daya jelajah di laut yang baik, serta mempunyai kecepatan yang cukup untuk menahan gelombang laut. Mengikuti perkembangan doktrin operasi amfibi saat ini, kendaraan pendarata amfibi modern mempunyai daya tahan apung yang sangat luar bisa. Kendaraan Amfibi modern telah menggunakan teknologi water jet propeler yang sanggup memberikan daya dorong di air yang mencapai 10 knot. Selain kecepatan juga daya tahan terhadap gelombang sangat diperhitungkan, ambil contoh saja kendaraan amfibi LVT-7, LVT-7 meskipun terkena terjangan ombak sampai terbalik namun kendaraan ini mampu tetap mengapung dan kembali kekeadaan semula. Lantas bagaimana dengan kemampuan amfibi M113, ya meskipun APC ini mempunyai kemampuan apung namun sangat terbatas. M113 mempunyai kemampuan apung sebatas untuk mengarungi sungai bukan laut. Kemampuan APC M113 dilihat dari kecepatan bergerak di air juga sangat lambat masih dibawah 5 knot, hal ini wajar karena M113 ketika bergerak di air hanya mengandalkan gerakan dari roda rantai saja. M113 juga tidak dilengkapi snorkel ataupun water jet propeler. Jadi meskipun APC M113 mempunyai kemampuan amfibi namun kendaraan ini tidak bisa dimasukan dalam kategori kendaraan Pendarat Amfibi.
APC M113 versi Arisgator
Saat ini TNI telah membeli APC M113 untuk kendaraan angkut personel TNI AD. Dalam latihan antar kecabangan TNI AD tahun 2016, APC M113 ini cukup menyita perhatian publik karena kemampuannya bergerak di air. TNI AD sendiri menyadari kekurangan kemampuan amfibi dari M113 ini yang sangat terbatas. Menyadari kelemahan ini pihak TNI AD berencana bekerja sama dengan sebuah perusahaan Italia bernama ARIS (Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali) SpA, M113 standar bakal dimodifikasi dengan konsep Arisgator.
Tujuanya adalah meningkatkan kemampuan M113 di air. sektor daya apung dan propulsi bakal ditingkatkan sehingga M113 dapat menjadi kendaraan pendarat amfibi.
Beberapa modifikasi yang disiapkan, yaitu moncong pada M113 akan berbentuk haluan kapal yang berisi gabus dan karet khusus yang ringan dan dapat meningkatkan daya apung, plus panel pembelah ombak yang dapat dibentangkan saat mengarung air. Panel tambahan serupa yang ditempelkan di bagian belakang kendaraan yang sekaligus menjadi rumah bagi sistem waterjet. Kotak penambah daya apung serupa dapat dipergoki di sisi kiri-kanan Arisgator.
Pada bagian atas, exhaust atau knalpot dipanjangkan dengan menggunakan snorkel pada sisi kanan atap. Grille untuk lubang masuk udara mesin juga diberi penutup yang lebih tinggi dari kendaraan agar tidak kemasukan air pada saat mengarungi permukaan sungai dan laut.
Untuk mempercepat laju di dalam air, dua buah propeller hidrostatik dipasang di bagian belakang bawah dengan ukuran yang besar, yang mampu mendorong kendaraan dengan kecepatan 5 knot di permukaan air. Sistem propeller ini dapat digerakkan secara independen untuk membuat Arisgator berbelok saat bermanuver di permukaan air.Dengan kemampuan amfibi tersebut, M113 bisa diluncurkan dari kapal LPD di laut lalu berenang ke daratan. Modifikasi Arisgator sendiri tidak mempengaruhi kemampuan manuvernya di darat jika dibandingkan dengan M113.Namun untuk kepastian versi Arisgator sendiri belum jelas sampai saat ini.
APC M113 versi Arisgator
Saat ini TNI telah membeli APC M113 untuk kendaraan angkut personel TNI AD. Dalam latihan antar kecabangan TNI AD tahun 2016, APC M113 ini cukup menyita perhatian publik karena kemampuannya bergerak di air. TNI AD sendiri menyadari kekurangan kemampuan amfibi dari M113 ini yang sangat terbatas. Menyadari kelemahan ini pihak TNI AD berencana bekerja sama dengan sebuah perusahaan Italia bernama ARIS (Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali) SpA, M113 standar bakal dimodifikasi dengan konsep Arisgator.
Tujuanya adalah meningkatkan kemampuan M113 di air. sektor daya apung dan propulsi bakal ditingkatkan sehingga M113 dapat menjadi kendaraan pendarat amfibi.
Beberapa modifikasi yang disiapkan, yaitu moncong pada M113 akan berbentuk haluan kapal yang berisi gabus dan karet khusus yang ringan dan dapat meningkatkan daya apung, plus panel pembelah ombak yang dapat dibentangkan saat mengarung air. Panel tambahan serupa yang ditempelkan di bagian belakang kendaraan yang sekaligus menjadi rumah bagi sistem waterjet. Kotak penambah daya apung serupa dapat dipergoki di sisi kiri-kanan Arisgator.
M113 Arisgator Itali |
Pada bagian atas, exhaust atau knalpot dipanjangkan dengan menggunakan snorkel pada sisi kanan atap. Grille untuk lubang masuk udara mesin juga diberi penutup yang lebih tinggi dari kendaraan agar tidak kemasukan air pada saat mengarungi permukaan sungai dan laut.
Untuk mempercepat laju di dalam air, dua buah propeller hidrostatik dipasang di bagian belakang bawah dengan ukuran yang besar, yang mampu mendorong kendaraan dengan kecepatan 5 knot di permukaan air. Sistem propeller ini dapat digerakkan secara independen untuk membuat Arisgator berbelok saat bermanuver di permukaan air.Dengan kemampuan amfibi tersebut, M113 bisa diluncurkan dari kapal LPD di laut lalu berenang ke daratan. Modifikasi Arisgator sendiri tidak mempengaruhi kemampuan manuvernya di darat jika dibandingkan dengan M113.Namun untuk kepastian versi Arisgator sendiri belum jelas sampai saat ini.
No comments:
Post a Comment
untuk koment silakan bebas yang penting tidak mengandung SARA